Catatan Harian Soebandrio G30S Bagian 2

September 21, 2017 Tinggalkan komentar

Langkah selanjutnya bagi Soekarno yaitu tinggal menggunduli sisa-sisa kekuatan Kubu nasution. Antara lain, PARAN (Panitia Retooling Aparatur negara, sebuah komisi penyelidik anti korupsi yang dibentuk Nasution) dibubarkan pada awal tahun 1964. Sebagai gantinya, Soekarno membentuk Komando Tertinggi Retooling Aparatur Revolusi (KOTRAR) yang dipimpin oleh orang kepercayaan Soekarno, Dr. Soebandrio (saya). Untuk memperkuat, Yani ditunjuk oleh Presiden menjadi Kepala Staf KOTRAR. Dari perpektif Soekarno, retaknya hubungan antara Yani dan Nasution sudah merupakan kemenangan. Apalagi, kemudian Nasution dicopot dari posisi strategis dan dimasukkan ke dalam kotak. Dengan begitu, politik Negara dalam Negara yang sempat diciptakan oleh Nasution berubah menjadi sangat lemah. Melihat kondisi demikian, para pimpinan Angkatan Bersenjata justru cemas. Mereka khawatir, konflik antara Nasution dan Yani itu akan merembet ke prajurit di lapisan bawah. Kalau itu terjadi, tentu akibatnya bisa fatal. Baca selengkapnya…

Catatan Harian Soebandrio Bagian 1

September 21, 2017 Tinggalkan komentar

Catatan :
Subandrio Salah Menyebut Wakil Yani adalah Gatot Subroto, karena Jenderal Gatot Subroto sudah tiada jauh sebelum meletus G 30 S

PROLOG G-30-S KONFLIK KUBU

Indonesia 1960-an termasuk negara yang tidak disukai oleh blok Barat pimpinan Amerika Serikat (AS). Di era Perang Dingin itu konflik utama dunia terjadi antara Kapitalis (dipimpin AS) melawan Komunis (RRT dan Uni Soviet). AS sedang bersiap-siap mengirim ratusan ribu pasukan untuk menghabisi komunis di Korea Utara. Sementara di Indonesia Partai Komunis (PKI) merupakan partai legal. Saat kebencian AS terhadap Indonesia memuncak dengan menghentikan bantuan, Presiden Soekarno menyambutnya dengan pernyataan keras: Go to hell with your aid. Sebagai pemimpin negara yang relatif baru lahir, Presiden Soekarno menerapkan kebijakan berani: Berdiri pada kaki sendiri. Dasar sikap Soekarno itu jelas: Alam Indonesia kaya raya. Minyak di Sumatera dan Sulawesi, hutan maha lebat diKalimantan , emas di Irian, serta ribuan pulau yang belum terdeteksi kandungannya. Semua itu belum mampu dieksplorasi oleh bangsa kita. Kekayaan alam ini dilengkapi dengan lebih dari 100 juta penduduk yang merupakan pasar potensial, sehingga ada harapan sangat besar bahwa pada suatu saat Indonesia akan makmur tanpa bantuan Barat. Ini pula yang mengilhami sikap konfrontatif Bung Karno: Ganyang Nekolim (neo-kolonialisme & imperialisme). Bung Karno menyatakan,Indonesia hanya butuh pemuda bersemangat untuk menjadi bangsa yang besar. Akibatnya, sikap AS juga menjadi jelas: Gulingkan Presiden Soekarno. Baca selengkapnya…

Bioskop Di Tasikmalaya Jaman Dulu

April 16, 2014 1 komentar

Assalamualaikum wr wb ,,,gimana kabarnya semua???Udah cukup lama sekali saya gak posting lagi di blog kesayangan ini dikarenakan kegiatan di dunia nyata padat sekali jadi sama sekali gak sempet posting sekitar 2 tahun lebih.Jadi kangen ke masa jaman dahulu waktu sering operek2 blog dan sejenisnya.Btw sekarang juga saya lagi inget ke jaman dulu dimana kalau kita ingin menonton film layar lebar yang terupdate waktu itu kita harus nonton di bioskop.Beda dengan jaman sekarang lebih mudah dengan adanya DVD yang banyak dijual baik yang bajakan ataupun yang original.Ngomongin film layar lebar pasti identik dengan bioskop,naahh bagi orang asli Tasikmalaya khususnya pasti masih inget beberapa bioskop yang dulu pernah ada dikota kita tercinta ini.Namun seiring perkembangan jaman dan teknologi bioskop2 itu sekarang sudah tiada.Tapi saya masih punya beberapa foto bioskop tsb yang pernah jaya di masanya. Baca selengkapnya…

Kategori:Uncategorized